Headlines News :
Home » » Air Bersih Menghilang, Puluhan Warga Tarempa Ngadu Ke DPRD Anambas

Air Bersih Menghilang, Puluhan Warga Tarempa Ngadu Ke DPRD Anambas

Written By Unknown on Sunday 16 June 2013 | 15:34:00

Terlihat puluhan warga Tarempa memadati ruang Paripurna DPRD Anambas untuk mengadu masalah krisis air bersih
ANAMBAS (LA)- Puluhan warga Desa Tarempa Barat, Desa Sri Tanjung dan Kelurahan Tarempa, Kamis (13/6) sekitar pukul 11.30WIB kemarin mendatangi gedung DPRD Anambas. Kedatangan mereka ini merupakan puncak dari kekesalan warga terkait amburadulnya pengelolaan air bersih di Tarempa yang terjadi setiap tahun.

Akibatnya, warga susah mendapatkan air bersih sehingga, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti untuk mandi, mencuci dan sebagainya mereka harus rela mengangkut air bahkan menggunakan air galon yang dibeli Rp6000/galon. Mereka menuding, Pemerintah Daerah terutama Dinas Pekerjaan Umum tidak serisu dalam menangani masalah kelangkaan air bersih selama ini.

“Jangan ajarkan kami berbuat anarkis. Tiap tahun kami selalu mendatangi Gedung DPRD ini terkait air bersih. Untuk itu kami minta tolong kepada bapak-bapak sekalian, agar dapat menyediakan air bersih bagi masyarakat apapun caranya. Cuma itu permintaan kami,”kata Hidayat, salah satu warga yang diamini warga lainnya.

Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Anambas, Muhammad Da’i dan Wakil Bupati Anambas, Abdul Haris tersebut, warga secara bergilir mengajukan pertanyaan diforum. Ketidak seriusan pemerintah dalam mengatasi krisis air bersih ini terlihat jelas, air sudah tidak mengalir lagi kerumah warga padahal Tarempa belum memasuki musim kemarau.

Warga juga menuturkan, dari hasil survey mereka kesejumlah sumber mata air dikaki bukit gunung samak dan beberapa lokasi lainnya, sumber air masih banyak ditemukan meski debitnya sedikit berkurang. “Cobalah Pemerintah fokus dalam mengatasi kerisis air bersih ini sebab setiap tahun selalu terjadi. Dan kami minta, proyek-proyek yang belum jelas manfaatnya bagi warga ditunda dahulu hingga permasalahan air ini bisa selesai,”kata Dayat lagi.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Anambas, Abdul Haris membantah jika pemerintah tidak serius menanggapi masalah krisis air bersih selama ini. Ia menuturkan, tahun ini pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2,5 miliar dari APBD Anambas untuk mengatasi krisis air bersih ini.

“Pemerintah telah berupaya sebaik mungkin dalam mengatasi kerisis air bersih. Dan dari hasil survey yang saya lakukan digunung rintis, air masih terada namun beditnya tidak terlalu besar,”kata Haris.

Pada kesempatan itu Haris juga memerintahkan kepada Camat Siantan untuk mengaktifkan kembali mesin pompa air yang berada di Rintis yakni sebanyak 3 unit untuk membantu agar debit air dibak penampungan bisa terpenuhi. “Paling lama, Minggu (16/6) mendatang, saya akan mengaktifkan kembali mesin pompa air tersebut,”kata Camat Siantan, Ardan menyikapi perintah Wakil Bupati.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Anambas, Eko Sutarso mengatakan secara teknis pengelolaan air bersih dilimpahkan kepihak kecamatan sementara PU sendiri membangun jaringan instalasi air bersih. Pada tahun 2012 silam, PU mengajukan anggaran untuk pembangunan dan instalasi air bersih baru dikaki gunung samak sebesar Rp10 miliar namun hanya disetujui 2,5 miliar.

“Senin, (17/6) mendatang, pengumuman pengerjaan proyek pelelangan air bersih ini baru akan kita umumkan,”kata Eko. Namun, mendengar hal tersebut, Wakil Bupati Anambas, Abdul Haris meminta hari ini, Jum’at (14/6) harus sudah diumumkan. “Jika tidak ada masalah, umumkan besok. Sebab, warga sudah sangat membutuhkan air bersih,”kata Haris.

Sedangkan Camat Siantan, Ardan mengatakan, dari 12 orang petugas air bersih dari dinas PU yang diperbantukan, pihaknya mengembalikan sebanyak 5 orang ke Dinas PU Anambas sebab mereka dinilai tidak serius dalam bekerja. Ia menuturkan, dari survey yang pernah dilakukan, terdapat beberapa kesalahan fatal dalam pengelolaan pipa ke bak penampungan.

Diantaranya, pipa yang masuk ke bak penampungan 3 inci sementara keluar 6 inchi dan ada yang masuk 6 dan keluar 9 inchi. Tentu saja, melihat hal tersebut bak penampungan akan selalu kosong karena tidak imbang antara yang masuk dan keluar.

Setelah puas mendapatkan jawaban, warga menganggap permasalahan air telah selesai dibahas. Namun, warga membuka pertanyaan baru yakni tentang pendistribusian BBM dan Pembangunan jalan yang amburadul. Mereka meminta kepada pemerintah daerah untuk sesegera mengatasi dua permasalahan ini. (Dre-Red)
sumber www.Lintas Anambas.com

Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Forum Media - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger